kemandirian satra

Karya sastra mengambarkan perasaan, harapan dan aspirasi manusia, maka ia menjadi suatu pengukur yang mengesankan untuk melihat tindak tanduk manusia terhadap tekanan sosial. 

 Karya sastra Indonesia berlatar belakang masa peduduk jepang. Pemberontakan dalam karya sastra dapat di mengerti sebagai satu manifestasi pemberontokan pengarang yang tersirat dalam karya sastra – citra pemberuntakan dalam novel – novel yang akan di bahas dalam tulisan ini mendekati pemberontakan metafisis. 

Kerena novel – novel tersebut memaparkan pemberontakan untuk menolak ketidakadilan kekuasaan penjajah. Kesan masyarakat Indonesia tentang penjajah jepang sedikit berbeda dengan penduduk belanda. Selama berkuasa, pihak colonial belanda melalui pendidikan, pemerintah dan kebijakan politik, berhasil membangun citra diri sebagai bangsa yang maju. 

 Tujuan kebijakan politik jepang adalah agar bangsa Indonesia ikut membantu jepang dalam perang pasifik, juga terkasan hendak menghancurkan semua pancitraan yang pernah di lakukan belanda. Diantara beberapa novel Indonesia yang berlatar belakang penduduk jepang “ perburuan “ paling menonjol memaparkan kekalahan dan pemberontakan penjajah melalui tokoh – tokohnya