Tuesday, June 1, 2010

PGRI di masa kolonial Belanda

Kekuasaan Belanda yang berlangsung 3,5 abad lamanya jatuh dalam waktu yang sangat singkat. Salah satu sebab ialah tidak nampaknya semangat berperang para prajurit dan perwira tentara Hindia Belanda. Sebab lain adalah kesalahan Hindia Belanda didalam menjalankan politiknya di Indonesia.
Politik kolonial Belanda pada waktu itu sangat dipuji oleh luar negeri. Susunan organisasi pemerintah Hindia Belanda diadakan sedemikian rapi, sehingga tidak ada kejadian yang tidak dengan segera diketahui oleh pusat. Yang tidak boleh dilupakan, rakyat Indonesia sendiri pada waktu itu nampaknya begitu tertib, sehingga melahirkan ucapan bahwa bangsa Indonesia adalah “ Bangsa yang paling lembut didunia “ – “ Hetzachtste Volkder Aarde “. Politik memecah belah dilakukan sedemikian halusnya, sehingga tidak dirasakan oleh yang berkepentingan
Di bidang pendidikan diadakan bermacam-macam sekolah dasar, masing-masing untuk golongan tertentu. Umpama Sekolah Desa untuk masyarakat desa. Sekolah Dasar II untuk rakyat biasa di kota-kota, Sekolah Dasar berbahasa Belanda untuk anak-anak ningrat atau pegawai Pemerintah Hindi Belanda yang gajinya paling sedikit F100/bulan.
Siasat pecah belah ini diadakan di semua lapangan di dalam gerakan-gerakan masyarakat, baik yang mengenai politik maupun yang mengenai social/ekonomi. Tindakan pemerintah Hindia Belanda ini mengakibatkan lemahnya kedudukan bangsa Indonesia pada umumnya di segala bidang.
Organisasi guru yang lahir pada waktu itu diwarnai antara hal-hal sebagai berikut:
1. Kesadaran korp dengan segala aspek-aspeknya.
2. Kebangkitan Nasional yang menggandrungi kemerdekaan bangsa yang disadari keharusan adanya persatuan bangsa, akan tetapi belum dapat menemukan bentuk wadahnya yang cocok.
3. Politik Devide et Empera Pemerintah Belanda.
Kesadaran Nasional, kesadaran akan persatuan dan kesadaran korp profesi guru sebenarnya sudah lahir sejak sebelum perang kemerdekaan yaitu pada masa pergerakan

0 comments:

 

blogger templates | Make Money Online